
OPINI PUBLIK
SUARAAKADEMIS.COM_Medan||Di era digital saat ini, perjudian online telah menjadi hiburan yang semakin diminati di berbagai lapisan masyarakat. Kemudahan akses, pilihan permainan yang beragam, dan janji kemenangan besar menjadi daya tarik utama yang mendorong banyak orang untuk mencoba peruntungan. Namun, di balik kesenangan sementara yang ditawarkan terdapat bahaya serius yang dapat menimbulkan krisis nyata bagi individu dan masyarakat.
Ketagihan judi internet tidak hanya berdampak pada situasi keuangan, namun juga berdampak negatif pada kesehatan mental dan hubungan sosial. Banyak kasus menunjukkan bagaimana orang-orang yang terlibat dalam perjudian online mengalami kesulitan keuangan yang serius. Ketagihan ini membuat mereka terus berjudi meski telah mengalami kerugian besar, dengan harapan bisa mendapatkan kembali uang yang hilang. Sayangnya, harapan tersebut seringkali berakhir dengan semakin dalamnya lubang utang yang harus mereka hadapi. Penelitian yang dilakukan oleh National Council on Problem Gambling (NCPG) menunjukkan bahwa orang yang berjudi memiliki risiko kebangkrutan lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
Selain kerugian finansial, ketagihan judi online juga berdampak serius pada kesehatan mental. Kecemasan, depresi, dan stres menjadi teman sehari-hari para pemain yang tidak bisa terus bermain. Mereka seringkali merasa terisolasi dan malu dengan perilakunya, yang pada akhirnya memperburuk kondisi mentalnya. Tanpa pengobatan yang tepat, hal ini dapat menyebabkan gangguan mental yang serius, bahkan mungkin bunuh diri. Menurut American Psychological Association (APA), penjudi bermasalah memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi, dengan beberapa kasus ekstrem yang mengarah pada upaya bunuh diri.
Dampak sosial dari game judi online juga tidak dapat diabaikan. Ketika seseorang mengembangkan ketagihan judi, hubungan mereka dengan keluarga dan teman sering kali terganggu. Hilangnya kepercayaan karena kebohongan dan manipulasi untuk menyembunyikan ketagihan seringkali berujung pada konflik dan perpecahan dalam keluarga. Para penjudi juga sering mengambil keputusan buruk yang merugikan orang yang dicintainya, seperti menjual aset atau meminjam uang tanpa mampu membayarnya kembali. Menurut penelitian dari Universitas Nevada, keluarga penjudi bermasalah sering kali mengalami tingkat stres, konflik, dan disfungsi keluarga yang tinggi.
Misalnya, seorang kepala keluarga di Surabaya ketahuan bermain online setelah awalnya mencoba bermain untuk bersenang-senang. Kurang dari enam bulan, ia menghabiskan tabungan dan utang keluarganya yang berjumlah ratusan juta rupee. Akibatnya, rumah tangganya berada di ambang kehancuran karena tekanan keuangan yang semakin meningkat, ia mengalami depresi berat dan memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
Pemerintah dan masyarakat harus mengambil langkah serius untuk mengatasi masalah ini. Pendidikan tentang bahaya perjudian online perlu ditingkatkan baik melalui kampanye publik maupun kurikulum.Selain itu, peraturan yang lebih ketat dan pemantauan yang efektif terhadap situs perjudian online harus diterapkan untuk melindungi masyarakat dari jebakan perjudian yang merugikan. Negara-negara seperti Inggris telah memberlakukan peraturan yang ketat, termasuk pembatasan iklan perjudian dan pembatasan usia, yang terbukti efektif dalam mengurangi masalah perjudian di kalangan remaja.
Lebih penting lagi, dukungan harus tersedia bagi mereka yang sudah kecanduan judi online. Layanan konseling dan program rehabilitasi harus diperluas agar pemain dapat pulih dan kembali menjalani kehidupan normal. Solidaritas dan dukungan keluarga serta komunitas juga berperan penting dalam membantu orang yang berjuang melawan ketagihan ini. Program seperti Anonymous telah menunjukkan keberhasilan dalam membantu para penjudi bermasalah melalui dukungan komunitas dan konseling kelompok.
Ketagihan perjudian internet adalah masalah yang kompleks dan menghancurkan dengan konsekuensi yang jauh melebihi kerugian finansial. Karena kesenangan sementara yang ditawarkan, banyak orang jatuh ke dalam perangkap krisis nyata yang menghancurkan kehidupan mereka dan orang-orang di sekitar mereka. Sekaranglah waktunya bagi kita semua untuk bekerja sama melawan ancaman ini dan meningkatkan kesadaran dan perlindungan masyarakat. Dengan tindakan dan dukungan pencegahan yang tepat, kami dapat membantu mengurangi dampak negatif perjudian online dan melindungi generasi mendatang dari bahayanya.
content creator
AN.Halilah Najla Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Medan Area