Suaraakademis.com.|Medan-Bertempat di Aula H.M Arsyad Thalib Lubis diselenggarakan acara Pengukuhan dan Pelepasan Purna Bhakti Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Jl. IAIN Medan, Rabu (15/5/2014).
Rektor universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Nurhayati menyebutkan civitas akademika di perguruan tinggi tersebut harus sama-sama menjadikan UINSU sebagai kampus perubahan dan kampus gerakan untuk kemajuan dan kemaslahatan umat.
“Seperti Mars UINSU, UINSU harus menjadi pusat peradaban dunia setelah kita berkontribusi dalam kejayaan Indonesia,” katanya saat acara pengi Empat Guru Besar di kampus I UINSU Medan.
Keempat Guru Besar masing-masing Prof.Dr Ahmad Thamrin Sikumbang menyampaikan orasi ilmiah berjudul ” Komunikasi Islam sebagai Sistem komunikasi dan informasi Umat Islam dalam membangun Peradaban”.
Prof.Dr. Zia Ulhaq, MA berjudul “Paska-Tarekat Sufisme Ekspresi Baru Tarekat Modern dan Ancaman terhadap Tarekat Tradisional.
Prof. Zainul Fuad, MA,Ph.D” Progresivitas Hukum Islam dalam Merespon Isu-isu Perubahan Sosial dan Ekonomi ” terakhir Prof.Dr. Ahmad Zuhri, MA berjudul”Reinterpretasi Al-Qur’an Menuju Pemikiran Tafsir Kontemporer.
Prof Nurhayati dalam kesempatan itu menyampaikan gagasan-gagasan baru atau pemikiran baru yang berhubungan dengan ilmu komunikasi, ilmu Ushuluddin dan secara spesifik Tarekat, ilmu hukum Islam dan Tafsir sebagaimana disampaikan para Guru Besar yang baru sungguh menarik.
Ia juga menyampaikan UINSU akan terus bekerja keras agar para dosen – dosen yang telah memenuhi syarat kepangkatan dan jabatan akademik Lektor Kepala, Untuk memproses pengusulan Guru Besarnya setelah juknis yang baru berkenaan dengan kenaikan pangkat dan jabatan dikeluarkan Kementerian Agama.
Apa yang menjadi kendala para dosen Lektor Kepala terkait dengan artikel di jurnal bereputasi (Scopus dan Wash), sesungguhnya telah terjawab dengan program akselerasi Guru Besar, pelatihan penulisan artikel ilmiah yang secara rutin kita laksanakan.
Kepada Guru Besar yang baru dikukuhkan, diingatkan dengan status sebagai Guru Besar sejatinya memiliki tanggung jawab serta kewajiban yang senantiasa dipenuhi.
” Namun yang lebih penting kewajiban untuk mengembangkan ilmu yang digeluti dengan melaksanakan riset dan PKM, tidak boleh berhenti, itu menjadi nafas akademik kita,” katanya.
Sebelumnya civitas akademika melaksanakan prosesi
Pelepasan Purna Bhakti para Guru Besar yang sudah purna tugas sebagai berikut:
Prof. Dr.H. Fachruddin Azmi, MA
Prof. Dr.H. Mohd. Hatta
Prof. Dr.H. Haidar Putra Daulay
Prof.Dr.H. M. Yasir Nasution
Prof.Dr.H. Amiur Nurudin