SUARAAKADEMIS.COM||SUMATERA UTARA | Proyek Pembangunan Ground Breaking Underpass di jalan gaharu untuk keindahan Kota medan, kini menjadi musibah bagi warga yang tinggal terjepit di antara bangunan proyek tersebut di jalan Hitam nomor 2kota Medan Sumatera Utara.
Proyek yang sedang berjalan pembangunanya sudah memutus mata pencaharian salah satu warga yang bernama Leo Sibuea, dimana sehari harinya Leo mengantungkan kehidupan dari usahanya di pinggir jalan Gaharu yang saat ini tempat ia berjualan sedang dibangun pembangunan Ground breaking Underpass.
6(enam) Ruko tempat Leo menjalankan usahanya terlihat tertutup dengan material dan limbah buangan proyek yang sedang berjalan.
Leo mengakui sudah 5 bulan lebih usahanya tertutup karena adanya Proyek kota Medan, tanpa ada perhatian pemerintah kota Medan sebagai Dana pengganti usahanya yang tertutup terhalang pembangunan tersebut, belum lagi kondisi tempat Leo berjualan sudah tampak Rusak parah akibat imbas proyek yang sedang berjalan pembangunannya.
Leo menceritakan pada tanggal 25 September 2023 tahun yang lalu, warga dikejutkan dengan adanya proyek Ground Breaking Underpass Oleh Walikota Medan Bobby Nasution.
Pada tanggal 11 Oktober 2023 Leo mendapat Undangan dari kelurahan Perintis untuk mendengarkan penjelasan proyek Underpas, pihak Kecamatan menjanjikan akan melakukan Mediasi bagi yang terdampak langsung oleh proyek tersebut.
Namun hingga sampai saat ini pengakuan Leo sibuea, Mediasi yang di janjikan sebelumnya tidak pernah ada, bahkan sampai berlangsung pemagaran seng di sepanjang Tempat ia menjalankan usahanya.
Diketahui pelaksanaan pemagaran seng ini juga di bantu oleh Oknum TNI.
Leo menyatakan kekecewaannya terhadap Walikota Medan Bobby Nasution yang tidak turun langsung ke lokasi, dimana menurut Leo sudah puluhan tahun menjalankan usahanya, namun, kondisi bangunan Ruko miliknya sudah rusak parah dengan keadaan pintu sudah jebol akibat sisa buangan cor semen proyek.
Pantauan Awak Jurnalis di lokasi sekeliling Rumah warga sudah hampir dipenuhi sisa buangan material bangunan proyek sampai ke pekarangan rumah warga.
Leo, mengatakan untuk saluran air sebelumnya mereka gunakan ,sudah diputus oleh pengelola Proyek tanpa ada pemberitahuan, hingga Leo terpaksa menggunakan air sumur seadanya.
Yang menjadi sorotan Publik, Leo mengaku pernah mendapatkan ancaman dari pihak pengelola Proyek dengan mengatakan bahwa proyek yang berjalan sekarang adalah proyek kepunyaan Bobby Nasution dan Leo, diminta jangan pernah mencoba melakukan perlawanan.
Leo, berharap Walikota Medan Bobby Nasution agar membuka hati nurani dengan apa yang terjadi menimpa dirinya. Dan memohon kepada Bobby Nasution turun langsung melihat kondisi Warga yang saat ini terjepit diantara proyek megah kota Medan tanpa memikirkan Nasib warga yang terdampak.
Leo Sibuea mengatakan “Kami Korban proyek Underpass yang sudah mendatangkan maut buat keluarga disini, maut ekonomi kami, maut kesejahteraan kami, semua menjadi maut, jadi kami seolah-olah menuju kebinasaan saja, mau makan saja kami menjual tempat tidur, jual sepeda, proyek ini membabi buta, setiap kami mau menuntut, siapa yang melawan, ini proyek Bobby, akan berhadapan dengan aparat, nah.. Kami ini orang kecil pak, apapun tidak bisa kami lakukan, kami sekeluarga pendukung Pak Jokowi, pendukung Pak Bobby menjadi wali kota medan, tapi kenapa dihabisi masa depan anak saya pak.” Pungkasnya sedih(Sabtu, 24/2/2024)
#Redaksi