SUARAAKADEMIS.COM||Medan_Salut, haru, dan sekaligus malu kita kepada negara Afrika Selatan dibawah kepemimpinan Presiden Cyril Ramaphosa yang menyatakan tidak takut dengan semua ancaman, disebabkan mengajukan kasus genosida yang dilakukan teroris Israel ke Mahkamah Internasional.
Dia menegaskan, tujuan Afrika Selatan mengajukan gugatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional adalah untuk menghentikan genosida di Jalur Gaza.
“Saat pengacara kami membela kasus kami (Perjuangan Palestina di Den Haag, saya tidak pernah merasakan kebanggaan yang saya rasakan seperti hari ini ketika saya melihat Ronald Lamola, putra negeri ini, membela kasus kami di pengadilan kata Cyril Ramaphosa.
Tanggal 11 dan 12 Januari 2024 menjadi hari yang sangat bersejarah dan kemenangan.
Bersejarah karena ini adalah hari dimana Israel diadili di Mahkamah Internasional.
Adapun kemenangan bukan bermakna perjuangan para mujahid berakhir di sini.
Afrika Selatan, Dahsyat.
Apresiasi setinggi-tingginya untuk Republik Afrika Selatan.
Dalam pidato pembukaan sebelum para lawyer menyampaikan dalil aduannya, Menteri Hukum Afsel diberi kesempatan untuk membuka pembicaraan, berikut salah satu kalimatnya,
“Kekejaman dan kehancuran yang dirasakan oleh rakyat Palestina tidak dimulai dari 7 Oktober 2023, tetapi sudah mereka rasakan sejak 75 tahun yang lalu.
Adapun yang terjadi pada 7 Oktober 2023 di Gaza, Israel melakukan penyerangan besar-besaran.
Tahun 2004 mereka sudah memblokade, memutus aliran air dan listrik.
Israel memberlakukan pelarangan untuk masuk ke Gaza.
Israel di mata masyarakat dunia dianggap sebagai penjajah.
Afrika Selatan membawa aduannya ke Mahkamah Internasional dengan tuduhan terhadap Israel yang melakukan genosida di Gaza, mencakup tindakan:
– Pembantaian manusia
– Penghancuran
bangunan.
– Menghalangi masyarakat untuk mendapatkan air, makanan, obat-obatan bahan bakar, dan tempat tinggal
(KH.Budi Ashari, LC)
Genap 100 hari agresi Israel di Gaza 23.843 jiwa lebih syahid, 60.317 luka-luka, lebih dari 359.000 tempat tinggal diluluh lantakkan oleh bom Israel dan para sekutunya.
Pertanyaan setelah 100 hari apakah mereka berhasil?
Simak pernyataan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh :
Dengan keutamaan Allah, walau harganya mahal yang harus kami bayar, mereka gagal pada semua targetnya.
Walau pesawat – pesawat pengintai tercanggih di dunia di terbangkan diatas Gaza untuk mencari tawanan, mereka tidak berhasil, walau hanya satu tawanan.
Dan kami katakan hari ini:
Mereka tidak bisa mengambil tawanan mereka, kecuali setelah mereka mengosongkan penjara-penjara mereka dari saudara-saudara kami yang ditawan.
Ismail Haniyeh menyerukan kepada negara-negara Muslim untuk memberikan dukungan senjata kepada militan-militan Palestina yang sedang berperang melawan Israel di jalur Gaza.
“Kami melihat negara-negara di dunia mengirimkan senjata kepada pendudukan (Israel)… Waktunya telah tiba (bagi negara-negara Muslim) untuk mendukung dengan senjata, karena ini… bukan pertempuran rakyat Palestina saja,” ucap Haniyeh
Tanah Palestina merupakan tanah yang diberkahi, kiblat pertama umat Islam.
Rasulullah SAW bersabda bahwa penduduk Palestina merupakan orang-orang yang beruntung sebab malaikat membentangkan sayapnya di atas negeri ini.
Wahai kaum muslimin bangunlah dari tidur lelapmu yang panjang!!!
Lihatlah Palestina saudaramu, doakan mereka di setiap tarikan nafasmu!!!
Abdul Aziz, ST
Devisi Kajian Bidang Politik, Hukum, dan Kebijakan Publik PP Persatuan Islam.