
SUARAAKADEMIS.COM||Medan_Bersyukur dan ikhlas Himpunan mahasiswa Islam Yakin usaha sampai Untuk kemajuan Hidayah dan Taufik Bahagia HMI
Berdoa dan ikhlas Menjunjung tinggi syi’ar Islam Turut Qur’an dan hadist Jalan keselamatan Ya Allah berkati Bahagia HMI
Pada Jumat malam 23 Jumadil Akhir 1445 H/05 Januari 2024 M bertempat di Raz Hotel bergema Himne HMI seperti bait diatas dengan syahdu yang dilantunkan bersama Alumni HMI dan undangan. Kegiatan ini diselenggarakan MD KAHMI Kota Medan dalam rangka kegiatan Refleksi Tahun 2023 dan Harapan Tahun 2024 dengan mengusung tema” Meneguhkan Kontribusi Kebangsaan dan Keislaman Alumni dalam Mewujudkan Misi Suci HMI dalam Pilpres 2024.”
Kegiatan Refleksi ini diisi tokoh-tokoh Nasional dan daerah seperti:
Dr.H. Raden Muhammad Syafi’i, M.Hum (MN KAHMI)
Ade Irfan Pulungan SH ( Fungsionaris PPP)
Prof.Dr. Hasyim Purba (Guru Besar USU)
Dr. Muhammad Zahrin Piliang, M.Si (MN KAHMI)
Prof. Ridha Darmajaya, Sp.BS (K) serta
H.Dadang Darmawan Pasaribu, M.Si (Sekum MW KAHMI Sumut)
Dalam sambutannya Ketua MD KAHMI Medan, Dr.dr Delyuzar kesetian pada Alumni sangat dibutuhkan.Walau alumni HMI berada di berbagai lembaga, jangan dilupakan misi suci HMI, misi itu sendiri akan dapat disatukan dalam Rumah Besar KAHMI,” jelas Delyuzar.
Raden M. Syafi’i (Romo) Apapun aktifitas dan kegiatan kader walau ditempat yang berbeda tolak ukurnya harus bernafaskan Islam, bagaimana Indonesia kedepan adalah bagaimana kiprah Kader HMI hari ini.
Sementara Zahrin Piliang memberi makna yang mendalam terhadap pasal 4 Anggaran dasar HMI berbunyi:
Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Hasyim Purba dalam pemaparannya bahwa Refleksi bermakna kedalam harus instrospeksi (muhasabah).Sesama anggota KAHMI yang berada dalam kotak berbeda kiprahnya harus berpedoman pada misi HMI dengan makna yang luas.
Menarik sorotan Dadang bahwa matinya demokrasi akan melahirkan pemimpin yang otoritarianisme.Otoritarianisme pada awalnya tidak diperhitungkan sama sekali.
Menurut Dadang Faktor matinya demokrasi perspektif Chad Levin.
1. Melakukan penolakan atau lemah dalam komitmen terhadap aturan main demokrasi baik melalui kata-kata maupun perbuatan.
2. Menyangkal legitimasi lawan.
3. Toleransi atau anjuran kekerasan.
4. Kesedian membatasi kebebasan sipil lawan media.
Acara ditutup dengan penyampaian 2 orang pemateri yakni Prof. Ridha Darmajaya dan Ade Irfan Pulungan fungsionaris PPP, serta ditutup foto bersama.