Suaraakademis.com.|Riau –Pembangunan Preservasi jalan lintas Timur sumatera Provinsi Riau, diduga dikerjan asal jadi karena tidak berkualitas seperti yang diharapkan.
Jalan tersebut diharapkan harus dikerjakan secara rigid yang artinya tidak mudah berubah harus bertahan dengan jangkauan yang sangat lama karena anggaran sangat fantastis besarnya.
Tetapi berdasarkan pantauan awak media Berita Istana perwakilan Provinsi Riau tidak seperti yang diharapkan. Pasalnya pekerjaan tersebut belum satu tahun yang telah dikerjakan, kembali dikerjakan ulang, karena tidak mengutamakan kualitas, kuat dugaan yang penting bagi pelaksana pembangunan jalan tersebut anggaran cair dan mendapatkan keuntungan yang besar. Jumat 1/12/2023.
Seperti yang kita lihat dipengerjaan beton penahan tebing belum pun masuk tanah timbunan sudah retak atau berpatahan, karena diduga pencampuran material tidak sesuai dengan ketentuan yang diharuskan dikhawatirkan pasirnya bercampur dengan tanah sehingga maaf semennya tak berdaya guna, apalagi kalau perbandingannya sesuka hati pekerja karena kurang pengawasan dari pihak kementerian, atau tidak diawasi dengan ketat.
Pekerjaan ini dilaksanakan oleh kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat Derektorat Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Riau, Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) kegiatan Presivasi Jalan Lintas Timur Propinsi Riau di Ruas Jalan Simpang Kayu Ara dan Simpang Logo sepanjang 43 km.
Dengan kontraktor : PT Adikarya,
Non kontraktor: AJR012/AJR/2021, Tanggal kontrak : 12 April 2021, Nilai Investasi: 525.500.713.122
Masa pelaksanaan: 1097 hari kalender,
Mulai pekerjaan:16 April 2021.
Konsultan supervisi.
Hasil konfirmasi dari PT Adhi Jalintim Riau menyampaikan
“Baik terimakasih atas informasi yang telah disampaikan, berikut tanggapan kami, dapat kami sampaikan terkait pekerjaan tersebut telah disesuaikan dengan kondisi lingkungan ya pak, terimakasih”.
Reed.
Ditempat terpisah salah seorang masyarakat yang bertempat tinggal disekitar jalan tersebut menyampaikan bahwa ini pekerjaan hanya modus saja depan rumah saya saja berkali kali dikerjakan, bila sudah sesuai dengan speknya pelaksanaan tentu bertahan lama tidak bongkar pasang pengerjaannya pasti bertahan lama. Kami melihat diacak acak.
Sebutnya dan minta jangan ditulis namanya di pemberitaan.
(UG)