Suaraakademis.com.|Riau —Pemerintah Provinsi Riau meluncurkan dana untuk anggaran pembangun Jalan Tapung menuju Kandis pada tahu 2022 yang lalu, melalui (DPUPRPKPP) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahaan Kawasan Pemukiman dan Pertahanan Propinsi Riau, terkesan asal Jadi untuk merauh keuntungan yang besar
Ada pun anggaran pembangunan tersebut adalah untuk penyelenggaran Jalan,
Pekerjaan : Rekonstruksi jalan Tapung menuju Kandis, nilai kontak: 4.957.152. 766.00., sumber dana : APBD Provinsi Riau, tahun anggaran 2022, jangka waktu pelaksanaan: 195 hari kalender, jangka waktu pemeliharaan: 180 hari kalender, Pelaksana Perusahaan : CV Shanda Citra Mandiri. Nomor Kontrak : 620/SPHS-PUPRPKPP/BM-KDTP/121/2022, tanggal kontrak 13 mei 2022.
Berdasarkan pantauan media dan juga LSM didukung keterangan masyarakat tempatan, bahwa didaerah ruas jalan Tapung menuju Kandis pada pada bulan Mei tahun 2022, benar telah terpasang papan informasi proyek pembangunan jalan Tapung menuju Kandis.
17/11/2023.
Tetapi diduga pelaksanaan pembangunannya tidak memiliki kualitas, karena dikerjakan asal asalan sehingga belum habis masa pemeliharaan sudah sangat parah rusaknya.
Sangat kuat dugaan bahwa anggaran pembangunan tersebut menimbulkan kerugian Negara karena tercium aroma korupsi kerena kondisi jalan Tapung menuju Kandis saat ini terlihat mengerikan rusaknya, lebih parah dari sebelum dilakukan pembangunan dilokasi dimaksud.
Salah seorang masyarakat yang minta dirahasiakan namanya menyampaikan kepada awak media dan LSM saat melakukan kontrol sosial didaerah lokasi ruas jalan Tapung menuju Kandis tersebut, ia, menyampaikan “kondisi jalan ini sangat parah rusaknya dan sudah tidak stabil untuk ditempuh dan dikhawatirkan bila pengendara tidak hati hati berpotensi mengalami kerugian besar bahkan akan ada nyawa manusia yang akan melayang”.
Disebutkannya lagi, saat jalan ini kami mendengar ada perbaikan atau pembangunan, kami sebagai masyarakat begitu senang, tetapi karena tidak ada keseriusan pelaksana atau pihak pemegang anggaran dan dikerjakan asal asalan. Ya. seperti inilah kondisinya malah tambah sulit untuk dilalui”.
Memang kami pernah melihat ada yang bekerja diruas jalan ini dari Dinas PUPR, mereka hanya mengorek ngorek aspal yang sudah retak sehingga lubang disepanjang jalan ini tambah banyak dan setelah itu ditinggal, lalu kemudian kembali terlihat mereka menempelkan aspal dibeberapa titik lubang saja, tanpa membuang semua aspal yan berpotensi wajib dibuang, artinya mereka tidak mempertahankan kualitas, sehingga jalan ini tambah rusak dan berlubang.
Kami sangat kecewa atas pelaksaanan pembangunan jalan ini karena kami warga dibuat oleh dinas PUPR, kenyang dengan abu didaerah ini bila musim kemarau dan bila musim hujan banyak kolam renang.ucap warga tersebut. Red
Saat dikonfirmasi oleh awak media kepada Kabid pemegang anggaran pembangunan diruas jalan tersebut yang sebutan namanya Ali melalui WhatsApp selulernya, tidak menjawab sudah dibaca setelah dibaca langsung blokir Watshapp wartawan.
Ditempat terpisah saat dilakukan konfirmasi kepada Kadis PUPRPKPP Propinsi Riau, M Arif Setiawan, sampai tayang pemberitaan ini tidak menjawab. Red.
(UG)