Suaraakademis.com.|Medan —Banyak masyarakat yang resah akibat pekerjaan Jaringan Distribusi Utama KBM Medan tersebut yang mengakibatkan polusi debu dan menggangu aktivitas pengguna jalan, warga yang mau masuk gang akibat penutupan lobang Galian asal timbun dan Menjadi becek.dan banyak mobil yang terpatar dan sering terjadinya kecelakaan.
Dan ada sebagian warga sekitar yang mengatakan, bahwa Proyek tersebut sangat menggangu aktivitas warga untuk masuk kerumah, mereka saja harus hati – hati. karena lumpur dimana-mana .karena sudah banyak warga yang terjatuh saat melintasi jalan tersebut .
“Namun apa yang disampai Fahmi berbanding terbalik,Karena dia berjanji akan diperbaiki setelah selesai penananaman pipa . padahal amatan dilapangan, beberapa warga tampak terlihat komplain di lokasi proyek tersebut”ungkap ANTHONY ketua DPD LSM Pemerhati Kinerja Aparatur Negara (PERKARA) Sumatera Utara.
ANTHONY ketua DPD LSM Pemerhati Kinerja Aparatur Negara (PERKARA) Sumatera Utara meminta kepada Pj. Gubernur Sumatera Utara Hassanudin agar mengevaluasi kinerja CV. Faeyza Reizeqy Andre dan Copot Kepala dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat propinsi Sumatera Utara (PUPR), Marlindo Harahap dan Kepala UPT dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Medan, Amril Boy, karena tidak mencerminkan kepribadian seorang pemimpin.
CV. Faeyza Reizeqy Andre saat meminta kejelasan (Klarifikasi ) langsung oleh ketua DPD LSM Perkara Sumut dimesnya jalan bunga rampai (sekitar lokasi proyek)mengenai kelayakan tentang pekerjaan mereka apakah itu sudah benar mengikuti spek yang tertuang dalam kontrak ,menanyakan perihal kelengkapan K3 yang sangat minim dilapangan , mengenai lumpur yang menggenangi jalanan pada saat hujan dan foto nya pak Bobi Nasution (walikota Medan ) terpasang di lokasi proyek tersebut.
Ada apa dengan terpampang nya Foto Walikota Medan di proyek ini ? Padahal proyek tersebut milik dari PUPR Provinsi Sumut dan menggunakan angaran APBD TA 2023 senilai ±10.2 Miliyar .(AN)