Suaraakademis.com.|Kabupaten Nias Barat — Musyawarah Daerah (Musda) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Nias Barat terkesan dipaksakan pelaksanaannya oleh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW PPNI Sumatera Utara) 7 Oktober 2023
Musda yang dilaksanakan di Hall Tokosa di Desa Onolimbu, Kecamatan Lahomi, Nias Barat, Sabtu (07/10/2023), pukul 14.00 WIB hanya dihadiri oleh pengurus DPW, yakni ketua DPW, ketua karateker, sekretaris karateker dan terlihat 2 orang pengurus DPW lainnya.
Terpantau sekitar pukul 14.00 WIB Ketua DPW PPNI Sumut, Mahsur Al Hazkiyani bersama rombongan tiba di Hall Tokosa, disambut dengan puluhan orang perawat, atau anggota PPNI yang menyampaikan protes pelaksanaan Musda karena dinilai tidak prosedural.
Mereka menilai DPW PPNI Sumut terkesan memaksakan pelaksanaan Musda PPNI Nias Barat. Darniati Mendrofa yang sebelumnya ditugaskan oleh Ketua DPW sebagai ketua panitia Musda tidak dilibatkan pada pelaksanaan Musda tersebut.
“Saya sebagai ketua panitia tidak dilibatkan pada pelaksanaan musda ini,” kata Darniati sambil menunjukkan SK-nya
Selain itu, puluhan perawat menolak kepengurusan karateker karena belum melakukan konsolidasi pembentukan komisariat.
Ketua DPW PPNI Sumut, Mahsur Al Hazkiyani di hadapan perawat yang protes tidak memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang dilayangkan Darniati Mendrofa selaku ketua panitia Musda dan juga puluhan peserta lainnya. Malah, ia meminta dialog tertutup dengan perwakilan dua orang dari yang menyampaikan protes.
Para perawat yang menyampaikan protes tidak bersedia melakukan dialog secara tertutup yang akhirnya mereka menolak pelaksanaan musda dan keluar (walk out) dari ruangan Hall Tokosa.
Di dalam ruangan hanya terlihat 2 orang utusan komisariat dan Mahsur Al Hazkiyani bersama rombongan DPW PPNI Sumut.
Meskipun tanpa peserta, Musda tetap digelar dengan dibacakannya jadwal acara oleh MC, yakni dimulai dengan doa, menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dan dilanjutkan dengan pleno oleh ketua karateker.
Ketua karateker PPNI Nias Barat, Aswin membuka pleno pertama dengan agenda penetapan korum. Karena Musda tidak dihadiri peserta, maka ketua karateker menyatakan Musda ditunda sampai pada waktu yang belum ditentukan.(Rosa)