Gelar FGD dan Bedah Buku, PW PERSIS Sumut Telisik Sejarah Islam Di Nusantara
MEDAN, – Suaraakademis.com ||Persatuan Islam (Persis) Sumatera Utara menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Bedah Buku ”Jejak Dakwah di Nusantara” karya DR Tiar Anwar Bachtiar di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (8/8). Ketua Pimpinan Wilayah Persis Sumut, KH. Muhammad Nuh MSP selaku keynote speaker pada bedah buku ini, menyampaikan pandangannya.
“Kolaborasi semangat Keislaman dan semangat kenusantaraan selaras, dan buku ini menjelaskannya dengan sangat gamblang dan baik,” kata M Nuh.
Anggota DPD RI asal Sumatera Utara ini juga mengapresiasi buku karya DR Tiar Anwar Bachtiar yang ke-18 tersebut. “Semoga buku ini bisa menjadi referensi bagi umat Islam dalam menelisik sejarah Islam di Nusantara dan berkontribusi terhadap negara ini,” harapnya.
Penulis buku “Jejak Dakwah di Nusantara”, DR Tiar Anwar Bachtiar yang merupakan Ketua Bidang Tarbiyah Persis Pusat, dalam penjelasannya mengatakan, buku ini adalah sekuel kedua dari Jas Mewah. “Buku ini konsern akan pembahasan, bahwasanya Umat Islam bagian terpenting dari sejarah Indonesia, tetapi seolah-olah perjalanan sejarah Indonesia hanya dari kerajaan Sriwijaya, Majapahit, lalu Indonesia tanpa ada kontribusi Umat Islam di situ. Padahal kontribusi Umat Islam sangat rill dan konkrit,” jelasnya.
Sedangkan DR Sudirman Suparmin Lc MA sebagai pembanding pada bedah buku kali ini mengatakan, intisari dari buku “Jejak Dakwah di Nusantara” ini luar biasa. “Dengan membaca buku ini, kita melek akan sejarah Indonesia. Negara ini banyak berutang terhadap Umat Islam. Buku ini wajib, harus dan sudah sepatutnya dimiliki Umat Islam, terkhusus para pengurus Persatuan Islam (PERSIS),”
Sementara Abdul Azis, selaku ketua panitia bedah buku ini mengatakan, peserta yang hadir pada acara kali ini berasal dari Pengurus Daerah (PD) Persis Medan, Deliserdang, Langkat, Labuhanbatu Selatan, Karo, Batubara, dan Simalungun. “Hadir juga kawan-kawan dari Forum Zakat (FOZ), KAHMI, Mathla’ ul Anwar, IKADI Medan, IKADI Sumut, PUI, Masyarakat Ekonomi Syariah, Bamus Minang, dan perwakilan dari Pesantren Al Uswah,” pungkasnya. (red)