Suaraakademis.com.| Pekanbaru –Pemerintah Kota Pekanbaru Propinsi Riau dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, diminta supaya segera mengevaluasi kembali hasil pekerjaan yang dikerjakan oleh Kontraktor dan Rekanan pelaksana di setiap titik pembangunan jalan simenisasi di daerah Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.
Pemkab Kota Pekanbaru dan Dinas terkait agar lebih selektif dalam menunjuk Kontraktor dan extra ketat dalam mengawasi setiap pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan, supaya progres pembangunan yang dihasilkan dari pekerjaan para pelaksana dilapangan berjalan sesuai Juklak /Juknis dan juga R.A.B sehingga hasil pekerjaan pembangunan dinilai sesuai dengan spesifikasi dan berkualitas.
Dari hasil pantauan awak media dan Team LSM di beberapa titik pembangunan di lingkungan perumahan di daerah Kecamatan Tenayan Raya, terkesan asal jadi tanpa memperhitungkan kualitas agar bisa bertahan lama.
Senin 03/07/2023.
Salah satu progres proyek pembangunan simenisasi dikerjakan oleh pihak CV Muara Jaya Abadi sebagai pemenang tender yang kemudian ditunjuk menjadi penyedia jasa atau pelaksana dalam mengerjakan pembangunan proyek yang bersumber dana (APBD) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2023 sebesar Rp 194.970.000, 00 panjang tinggi, lebar tidak diketahui karena tidak dicantumkan dipapan informasi, tanggal kontrak 15 Mei 2023 terletak di jalan Bata V
Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya. Proyek pembangunan Simenisasi di maksud di duga banyak kecurangan dan tidak sesuai spesifikasi.
Pasalnya, Pengolahan adukan semen dan pasir dinilai kurang maksimal karena takaran semen yang digunakan dalam proses pengadukan sangat sedikit, sehingga adukan terlihat kurang bagus tidak dapat merekat dengan kuat, kemudian juga ketebalan lantai bawah bangunan sangat tipis sekali sehingga dinilai tidak memiliki kualitas kekuatan.
Selain itu tidak memakai alas atau karpet sebelum di lakukan pengecoran dan juga tidak pakai besi.
Dan juga di duga ukuran ketinggian, ketebalan dan panjangnya proyek pun tidak merata ada pengurangan.
Menurut seorang warga saat dikonfirmasi awak media mengatakan, pembagunan ini bagaimana tahan bila tidak pakai besi dan tidak pakai alas dulu, kalau di hitung hitung pembagunan ini sangat di duga ada kecurangan, dan tidak bertahan lama.ucapnya sambil minta jangan di sebut nama saya di pemberitaan bila ini di beritakan.
Sampai berita ini diterbitkan mandor proyek dan pengawas dari dinas terkait belum bisa ditemui dan dikonfirmasi.
(Tema)